Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 14, 2010

Penyesalan Yang Tak Tertepi

Gambar
(Romantika Kehidupan ini diceritakan kembali oleh Helmi Putra, S.Sos) Sepasang suami istri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu orang tuanya bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sebut saja namanya Dita. Ia sendirian dirumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya bermain sendiri karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.   Suatu hari Dita melihat sebatang paku karat. Dan iapun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya, karena mobil itu berwarna gelap, maka coretanya tak tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreatifitasnya. Hari itu ayah dan ibunya bermotor ketempat kerja karena ingin menghindari macet. Setel

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke Dunia

Gambar
Diceritakan oleh : Handira Family Menjelang diturunkan Dia bertanya kepada Tuhan. “Para malaikat disini mengatakan Bahwa esok engkau akan dikirimkan ke dunia Tetapi bagaimana saya Hidup disana. Saya begitu kecil dan lemah” Kata sibayi Tuhan menjawab “Aku telah memilih Satu malaikat untukmu Ia akan menjaga dan mengasihanimu “Tapi disurga Apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi Dan tertawa. Ini cukup bagi saya untuk bahagia” Demikian kata sibayi Tuhanpun menjawab “Malaikatmu akan bernyanyi Dan tersenyum untukmu Setiap hari dan kamu akan Merasakan kehangatan cintanya Dan jadi lebih berbahagia Sibayipun bertanya kembali “Dan apa yang dapat saya lakukan Saat saya ingin berbicara kepada-Mu?” Sekali lagi Tuhan menjawab “Malaikatmu akan mengajarkan Bagaimana cara kamu bedo’a” Sibayipun masih belum puas Iapun bertanya lagi. “saya mendengar bahwa di bumi Banyak orang jahat Siapa yang akan melindungi saya?” Dengan penuh kesabaran Tuhan menjaw